Rabu, 26 April 2017

Daia, Dahsyat Daya Cuci & Bersihnya

Daia, Dahsyat Daya Cuci & Bersihnya





PT Wings Surya adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1948, di Surabaya. Berawal dari industri kecik kini menjelma menjadi perusahaan raksasa. Mereka menghasilkan produk-produk berkualitas internasional dengan harga yang ekonomis. Wings Group menjadi pemimpin pasar untuk produk kebutuhan rumah tangga seperti sabun, deterjen, shampo, pasta gigi. Brand produk mereka sudah akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu pilihan terbaik. Tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, Wings juga melakukan ekspansi dengan mengirimkan produknya ke manca negara. Mereka selalu melakukan inovasi dalam pengembangan produk, memberikan kepuasan bagi konsumer.
Deterjen merupakan pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Deterjen digunakan untuk mencuci pakaian dan kain. Wings Group juga hadir dengan produk deterjen, bermerek Daia. Deterjen ini mengandung bahan-bahan yang dapat mengangkat kotoran dan noda, membuat baju bersih dan bebas noda. Daia membantu ibu dalam mencuci pakaian dalam jumlha banyak, bekerja efektif dan cepat membersihkan pakaian. Daia memiliki busa yang banyak dan lembut untuk tangan. Deterjen ini tidak membuat tangan panas. Untuk pakaian putih, Daia menghadirkan Daia Putih yang membuat pakaian lebih putih dan tampil cermelang. Daia Bunga Dan Daia Lemon menawarkan produk yang membuat cucian bersih dan harum (wangi bunga dan lemon). Daia Plus Softener, dengan daya cuci yang dahsyat namun membuat cucian menjadi lembut. Selain deterjen, Daia hadir juga dengan produk softener.

Sabun Nuvo, Sabun Antiseptik Dari Wings


Sabun Nuvo, Sabun Antiseptik Dari Wings



PT Wings Surya adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1948, di Surabaya. Berawal dari industri kecil kini menjelma menjadi perusahaan raksasa. Mereka menghasilkan produk-produk berkualitas internasional dengan harga yang ekonomis. Wings Group menjadi pemimpin pasar untuk produk kebutuhan rumah tangga seperti sabun, deterjen, shampo, pasta gigi. Brand produk mereka sudah akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu pilihan terbaik. Tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, Wings juga melakukan ekspansi dengan mengirimkan produknya ke manca negara. Mereka selalu melakukan inovasi dalam pengembangan produk, memberikan kepuasan bagi konsumer.
Nuvo merupakan brand produk sabun dari Wings Group. Sabun Nuvo merupakan sabun antiseptik yang mampu melindungi anda dan keluarga dari serangan kuman. Sabun ini efektif memberihkan tubuh dari kotoran dan membunuh kuman yang menempel pada kulit. Nuvo cocok untuk semua jenis kulit, memberikan perlindungan terhadap gangguan kulit. Selain sabun mandi, Nuvo juga menghadirkan produk pembersih tangan. Beberapa varian dari brand Nuvo antara lain, sabun batang Nuvo (putih, gold, merah, hijau), sabun batang Nuvo Family, sabun batang Nuvo Family Cool, Nuvo Hand Sanitizer (pembersih tangan), Nuvo Premium, sabun cair Nuvo.

Selasa, 25 April 2017

Beberapa Produk Dari PT WINGS



Wings merupakan perusahaan penghasil produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan diri yang bermarkas di Surabaya, Indonesia dan didirikan pada 1949. Perusahaan ini juga dibeli oleh Bank Ekonomi Raharja.
Pada tahun 2006 perusahaan ini juga tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Sampai saat ini Wings telah memproduksi dan memasarkan lebih dari 40 produk. Dalam memasarkan produk-produk, perusahaan membagi dalam tiga divisi yaitu:


 1.   Wings Household (Wings Surya & Lion Wings)
 Boom, Daia, So Klin, So Klin Biomatic, So Klin Lantai, So Klin Pro, So Klin Softergent, Pewangi So Klin, Softener So Klin, Softener So Klin Twilight Sensation, Ekonomi, Wings Biru, Wings Putih, Wings Porcelain (WPC), Super Sol, Mama Lemon (LION Japan), Mama Lime (LION Japan)

2.   Wings Care (Wings Surya & Lion Wings)
Ciptadent, Smile Up (LION Japan), Giv, Giv White Series, Fres & Natural, Nuv, Botanical (LION Japan), Emeron Nutritive Shampoo (LION Japan), Emeron Lovely (LION Japan), Kodomo (LION Japan), Zinc (LION Japan), Zinc Hair Stylish Gel (LION Japan), Protex

3.   Wings Food (Alam Segar)
Ale Ale, Enerjos, MagiCola,Magic Berry, Magic Lemolime, Floridina, Ice Milk Jus, Jas Jus, Bumbu, Instan Sedaap, Kecap Sedaap, Sambal Sedaap, Mie Sedaap, Mi Sedaap Box, Power F, Segar Dingin, Speed Isotonik,Tea Jus, Teh Rio, Top Coffee

Inilah Cara Mie Instan Dibuat di Pabrik




Mie yang kenyal dan gurih ini dibuat dari tepung terigu sebagai bahan utama. Bahan-bahan lain juga ditambakan, seperti air, garam dan minyak goreng. Ternyata, meski terlihat mudah, pembuatan mie instan secara massal juga ada tahapan yang cukup rumit.
 Proses pembuatan mie instan terdiri dari 6 tahap. Meskipun setiap tahapan dikerjakan oleh mesin, namun manusia perlu mengawasi kinerja dan mutu setiap kemasan mie yang dihasilkan. Yuk, intip bagaimana mie instan dibuat di pabrik.


1. Pencampuran (mixing)
Dalam proses mixing dilakukan pencampuran semua bahan yang digunakan. Tahap pencampuran ini bertujuan agar tepung dan air tercampur merata. Untuk mendapat adonan yang baik, kadar airnya harus berkisar antara 32-34%.
2. Pembentukan Mie (Roll Press)
Roll press adalah mesin produksi yang terdiri dari 3 buah unit, yaitu unit pressing (penggilingan), slitter dan unit wave conveyor. Unit pressing berfungsi membentuk lembaran adonan mie sampai ketebalan tertentu. Unit slitter berfungsi seperti pisau yang akan memotong lembaran mie secara membujur menjadi untaian mie. Unit wave conveyor yang akan membentuk untaian mie menjadi bergelombang/keriting. Untaian mie tersebut kemudian masuk ke dalam steam box untuk proses lebih lanjut.
3. Pematangan Mie (steaming)
Steaming adalah proses pematangan mie dengan teknik steam basah atau disebut pengukusan. Pada proses ini, mie mengalami perubahan fisik, menjadi lebih keras dan kuat.
4. Penggorengan (frying)
Pada tahap ini, untaian panjang mie dipotong dan didistribusikan ke dalam cetakan. Kemudian mie digoreng pada suhu 140-150 derajat celsius selama 60 sampai 120 detik. Tahap ini bertujuan agar dehidrasi atau proses pengurangan kadar air mie menjadi sempurna (sekitar 3-5%). Suhu minyak yang tinggi membuat air menguap dengan cepat dan menghasilkan pori-pori halus di permukaan mie.
5. Pendinginan (cooling box)
Mie hasil penggorengan kemudian didinginkan di dalam lorong pendinginan (cooling box) yang dilengkapi kipas. Mie lalu ditiriskan dengan suhu 40 derajat celsius dengan menggunakan fan yang berputar cepat di atas ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat dan menempel pada mie, serta membuat mie menjadi keras. Pendinginan harus dilakukan dengan sempurna, karena jika uap berkondensasi akan menyebabkan tumbuhnya jamur. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan menggunakan oven bersuhu 60 derajat celsius.
6. Pengemasan (packing)
Proses terakhir dalam pembuatan mie adalah pengemasan (packing). Berdasarkan peraturan SNI 01-3551-2000, mie instan harus dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama masa penyimpanan dan distribusi. 

Wings Food Ramaikan Industri Teh Kemasan Botol Plastik

Wings Food Ramaikan Industri Teh Kemasan Botol Plastik



Perusahaan makanan dan minuman dalam kemasan, Wings Food hari ini resmi meluncurkan teh Javana. Seiring dengan momentum peluncuran teh Javana, yang diproduksi dengan menggunakan gula asli dan tanpa bahan pengawet, Wings Food mengungkapkan rasa bangga terhadap Indonesia dalam kampanye yang berjudul “ManaIndonesiamu”.
Kampanye digital ManaIndonesiamu sendiri telah dimulai sejak Desember 2014.


Wings Food mengaku,  memiliki perhatian terhadap potensial Indonesia dari segala bidang yang sudah diakui di dunia internasional.
Teh Javana merupakan teh siap minum dalam kemasan botol plastik 350 ml yang diproduksi dari daun teh berkualitas ekspor. Dengan tagline ‘Cita Rasa Teh Indonesia’, teh Javana menawarkan rasa teh khas Indonesia. Teh kualitas terbaik yang dulu khusus dipersembahkan untuk jamuan minum teh para raja dan diekspor ke seluruh dunia itu kini dapat dinikmati semua kalangan masyarakat Indonesia. Inilah yang menghasilkan cita rasa khas teh Javana.
“Wings Food berkomitmen untuk selalu mempersembahkan minuman teh kemasan dalam botol yang berkualitas bagi masyarakat. Jumlah permintaan produk teh cukup tinggi di pasar Indonesia dan kami melihat bahwa potensi pangsa pasar masih sangat menjanjikan dan masih banyak ruang untuk dikembangkan,” ujar Aristo Kristandyo, Group Head of Marketing Beverages Wings Food.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil survei dari 41,5% makanan dan minuman kemasan di modern market, urutan kedua tertinggi yang biasa dibeli adalah minuman kemasan dalam botol.
Sensasi terbaik minum teh adalah ketika kita mencium wangi pertama kali teh itu diseduh. Teh Javana mengembalikan sensasi tersebut melalui teknologi Aroma Recovery System. Ketika membuka botol Javana, aroma teh Javana ketika pertama kali diseduh tetap akan terasa. Aroma Recovery System, memiliki 3 tahap yaitu extraction system yaitu proses pengambilan rasa dan aroma, repository system yaitu proses penyimpanan rasa dan aroma, dan infusing system, yaitu proses mengembalikan kesegaran rasa dan aroma teh Javana.
Teh Javana dibanderol dengan harga pasar Rp 3.000 untuk area di Pulau Jawa dan secara berkala  telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.  Dengan pemanfaatan teknologi dan sumber daya dari hulu ke hilir, efisiensi produksi pun dapat tercipta sehingga produk WIngs Food ditawarkan dengan harga yang terjangkau.

PT Wings Food Perkuat Lini Mi Instan

PT Wings Food Perkuat Lini Mi Instan



salah satu anak perusahaan Wings Group, tahun ini berencana menambah lini produknya di segmen Food and Beverage. Juli ini, perusahaan dengan merek dagang Wings Food berencana memperkenalkan produk baru di segmen mi instan. ”Untuk Segmen Food akan ada produk baru dari mi instan, ”jelas Aristo Kristandyo, Group Head of Marketing Communications PT Sayap Mas Utama, Kamis(7/5/2015).

Saat ini, Wings Food sudah memiliki dua produk mi instan yaitu Mie Sedaap instan dan Mie Sedaap cup.
Perusahaan juga akan merilis varian baru dari segmen minuman atau beverage. Namun, perusahaan baru akan merilis produk ini di kuartal kedua aau ketiga.
Aristo mengatakan, perusahaan menargetkan penjualan segmen food and beverage tumbuh melebihi rata-rata industri. "Pasar Food And Beverage dalam negeri tumbuh sekitar 15%. Tentu kita berharap lebih dari itu,”jelasnya.
Sekedar informasi, selain berada di segmen Food and Beverage, PT Sayap Mas Utama juga memproduksi produk toiletries seperti deterjen, pembersih lantai, dan pelembut pakaian.

Strategi Pemasaran PT WINGS FOOD Terhadap Citra Perusahaan

Strategi Pemasaran PT WINGS FOOD Terhadap Citra Perusahaan


Wings food merupakan suatu perusahaan yang berasal dari Wings Group, yang telah kita ketahui Wings merupakan sebuah perusahaan  yang bergerak dibidang toiletries (sabun cuci). Namun sekarang Wings mempunyai inovasi baru yaitu Wings food yang bergerak di bidang makanan. Situasi yang dihadapi oleh Wings Group dapat dikatakan tidak ada perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu. 
Melihat persaingan antar produk sejenis yang dikeluarkan oleh perusahaan lain selain Wings, serta melihat perkembangan zaman yang menuntut suatu perusahaan untuk mengadakan inovasi agar dapat bertahan di dunia bisnis maka Wings mengadakan inovasi. Menurut Aaker, (2000: 97) One common role of subbrand is to extend a master brand into a meaningful new segments as. Wings Group mengadakan inovasi terhadap produknya dengan mengeluarkan Wings food. Dalam hal ini adanya inovasi baru yang dilakukan merek induk dengan memodifikasi sesuatu yang baru dan menjadi produk baru (Wings food) yang dikeluarkan merek induk.

Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia. Tingkat konsumsi masyarakat saat ini yang tinggi terhadap produk makanan baru, menyebabkan Wings memilih produk makanan sebagai inovasi baru mereka. Produk makanan merupakan salah satu produk yang mudah untuk dilakukan variasi di dalamnya. Produk-produk Wings Food diantaranya; jasjus, segar dingin, mie sedap, kecap sedap, ale-ale dsb.

Sukses perang mie instan, PT Wings Food merambah produk kopi

Sukses perang mie instan, PT Wings Food merambah produk kopi



Setelah sukses dengan berbagai produknya makanan diantaranya Mie Sedap, yang berhasil merebut pasar mie instan nasional yang selama ini di dominasi produk keluaran Indofood. Wings Food mulai merambah pasar kopi sachet atau kopi serbuk instan.
Wings Food mengeluarkan produk terbarunya Top Kopi, sebagai langkah untuk mengembangkan sayap usaha dan bersaing dalam penjualan kopi instan yang saat ini masih didominasi Kapal Api, Torabika dan Nescafe.

Tak tanggung-tanggung, dalam iklannya, Wings menggandeng Iwan Fals yang saat ini memiliki fans yang terkumpul dalam komunitas orang Indonesia (OI). Dalam iklannya, Wings Food seolah ingin meraih kesuksesan lamanya dalam pemasaran Mie Sedap dengan kembali mengkampanyekan perubahan sesuai karakter orang Indonesia.
Brand Marketing Manager Wings Food, Jessica Kartika mengungkapkan optimismenya dalam pemasaran produk teranyarnya. Hal ini karena pasar kopi instan dalam negeri masih terbuka lebar. "Masyarakat Indonesia suka minum kopi. Pasarnya masih terbuka," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (5/9).
Dia mengatakan Indonesia merupakan satu diantara negara yang menghasilkan produk kopi terbaik di dunia. Bahkan, ditengah masyarakat sudah ada yang membolehkan anaknya minum kopi sejak kecil. "Wings adalah perusahaan Indonesia. Kami menggunakan bahan yang dihasilkan Indonesia.".
Jessica enggan menjelaskan investasi yang dikeluarkan perseroan untuk produk barunya hasil diproduksi PT Harum Alam Segar, Gresik, Jawa Timur tersebut. "Kami terus melebarkan sayap, kami harapkan distribusi bisa segera merata secara," ujarnya.
Dosen Marketing Universitas Pasundan Diana Sari menilai langkah Wings merambah industri kopi nasional didorong pasar tersebut masih terbuka lebar. Apalagi, masyarakat Indonesia doyan minum kopi instan atau kopi di kedai kopi. "Sasarannya jelas masyarakat kelas menengah bawah," katanya.
Diana menegaskan saat ini terjadi pergeseran di masyarakat dari kopi tradisional kepada kopi campuran. Hal ini seiring masuknya starbucks ke Indonesia. "Masyarakat Indonesia saat ini condong suka yang unik-unik, termasuk soal kopi, misalnya Cappucino, Latte, atau kopi luak, dan berbagai campuran kopi. Jadi bukan hanya murni kopi lagi," ujarnya.
Dia menegaskan beberapa produk kopi instan sangat laku di masyarakat dan pertumbuhan industrinya sangat cepat. "Ini dipengaruhi, pola masyarakat Indonesia yang saat santai selalu ingin nongkrong atau istirahat dengan minum kopi.".
Dian mengemukakan dengan adanya produk terbaru dari Wings, perang antar produk kopi instan akan semakin ramai. "Peluang pasarnya masih terbuka lebar. Masyarakat saat ini menyukai kopi serbuk instan atau kemasan langsung seduh," ungkapnya.Sukses perang mie instan, PT Wings Food merambah produk kopi

Setelah sukses dengan berbagai produknya makanan diantaranya Mie Sedap, yang berhasil merebut pasar mie instan nasional yang selama ini di dominasi produk keluaran Indofood. Wings Food mulai merambah pasar kopi sachet atau kopi serbuk instan.
Wings Food mengeluarkan produk terbarunya Top Kopi, sebagai langkah untuk mengembangkan sayap usaha dan bersaing dalam penjualan kopi instan yang saat ini masih didominasi Kapal Api, Torabika dan Nescafe.

Tak tanggung-tanggung, dalam iklannya, Wings menggandeng Iwan Fals yang saat ini memiliki fans yang terkumpul dalam komunitas orang Indonesia (OI). Dalam iklannya, Wings Food seolah ingin meraih kesuksesan lamanya dalam pemasaran Mie Sedap dengan kembali mengkampanyekan perubahan sesuai karakter orang Indonesia.
Brand Marketing Manager Wings Food, Jessica Kartika mengungkapkan optimismenya dalam pemasaran produk teranyarnya. Hal ini karena pasar kopi instan dalam negeri masih terbuka lebar. "Masyarakat Indonesia suka minum kopi. Pasarnya masih terbuka," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (5/9).
Dia mengatakan Indonesia merupakan satu diantara negara yang menghasilkan produk kopi terbaik di dunia. Bahkan, ditengah masyarakat sudah ada yang membolehkan anaknya minum kopi sejak kecil. "Wings adalah perusahaan Indonesia. Kami menggunakan bahan yang dihasilkan Indonesia.".
Jessica enggan menjelaskan investasi yang dikeluarkan perseroan untuk produk barunya hasil diproduksi PT Harum Alam Segar, Gresik, Jawa Timur tersebut. "Kami terus melebarkan sayap, kami harapkan distribusi bisa segera merata secara," ujarnya.
Dosen Marketing Universitas Pasundan Diana Sari menilai langkah Wings merambah industri kopi nasional didorong pasar tersebut masih terbuka lebar. Apalagi, masyarakat Indonesia doyan minum kopi instan atau kopi di kedai kopi. "Sasarannya jelas masyarakat kelas menengah bawah," katanya.
Diana menegaskan saat ini terjadi pergeseran di masyarakat dari kopi tradisional kepada kopi campuran. Hal ini seiring masuknya starbucks ke Indonesia. "Masyarakat Indonesia saat ini condong suka yang unik-unik, termasuk soal kopi, misalnya Cappucino, Latte, atau kopi luak, dan berbagai campuran kopi. Jadi bukan hanya murni kopi lagi," ujarnya.
Dia menegaskan beberapa produk kopi instan sangat laku di masyarakat dan pertumbuhan industrinya sangat cepat. "Ini dipengaruhi, pola masyarakat Indonesia yang saat santai selalu ingin nongkrong atau istirahat dengan minum kopi.".
Dian mengemukakan dengan adanya produk terbaru dari Wings, perang antar produk kopi instan akan semakin ramai. "Peluang pasarnya masih terbuka lebar. Masyarakat saat ini menyukai kopi serbuk instan atau kemasan langsung seduh," ungkapnya.

Wings Food Luncurkan Top Coffee



Wings Food Luncurkan Top Coffee

 


Top Coffee siap memberikan sensasi baru dalam menikmati kopi dengan pencampuran 2 rasa kopi terbaik dunia, Robusta dan Arabica. Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia, Indonesia menghasilkan dua jenis kopi Arabica dan Robusta yang memiliki karakter khas dan berbeda. Bila jenis Arabica memiliki rasa yang sedikit 'fruity' dan sedikit tajam maka pada jenis Robusta, karakter kopi dan aromanya terasa lebih kuat.


Ciri dan karakter tersebut jelas berbeda dan pada masing-masing jenis tersebut tentu memiliki penggemar yang berbeda pula.

Namun, Wings Food sebagai salah satu produsen makanan dan minuman mencoba sesuatu yang berbeda dan unik dengan membuat sebuah produk kopi yang menggabungkan jenis Robusta dan Arabica tersebut dan dinamai dengan merk Top Coffee.

Penggabungan tersebut dilakukan secara cermat dan mempertimbangkan banyak faktor seperti ukuran biji kopi, kadar air, kualitas dan kuantitas biji kopi dalam setiap wadah pemanggangan.

Pada pemetikannya pun Top Coffee melakukan secara hati-hati dan memperhitungkan ketinggian, kondisi cuaca, usia, hingga kesempurnaan pemanggangan.

"Semua dilakukan dengan penuh kesabaran, passion dan intuisi dalam memadukannya," kata Jessica selaku perwakilan dari Wings Food saat ditemui di Planet Hollywood Resto, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (26/7) sore.

Tersedia dalam empat varian rasa, yaitu Kopi Susu Gula, Kopi Gula, Mocca, dan Kopi Murni, Top Coffee siap memberikan sensasi baru dalam menikmati kopi dengan pencampuran 2 kopi terbaik dunia tersebut.

PT Wings Food Membesut Top Coffee

PT Wings Food Membesut Top Coffee


Tingginya minat orang Indonesia untuk minum kopi ternyata menarik sejumlah perusahaan untuk menciptakan produk inovatif berbahan dasar kopi. Salah satunya Wings Food, perusahaan fast moving consumer goods, yang baru saja meluncurkan kopi instan bernama “Top Coffee”. Agar bisa menjadi merek top seperti Mie Sedaap dan So Klin, PT Harum Alam Segar (anak usaha Wings Food) menjalankan enam jurus strategis. Apa saja?
Pertama, riset dan pengembangan. Sebelum meramaikan pasar kopi instan, perusahaan melakukan riset selama 2 tahun untuk menganalisa peluang bisnis, tren pasar, hingga karakteristik konsumen. Setelah itu, proses pengembangan konsep produk dimulai dari mencari diferensiasi, hingga distribusi penjualan.
Jessica Kartika, Tim Pemasaran Wings Food, menjelaskan, saat ini kopi merupakan industri global raksasa yang mempekerjakan lebih dari 20 juta orang. Komoditi ini menempati urutan kedua setelah minyak bumi, dengan lebih dari 400 miliar cangkir yang dikonsumsi setiap tahun. Alhasil, kopi menjadi minuman paling populer di dunia setelah air putih.
“Orang Indonesia gemar minum kopi tanpa mengenal jender atau usia. Tren pasar kian lama kian berubah. Kami bukan market follower, tetapi lebih sebagai produsen yang menciptakan diferensiasi di tengah banyaknya pilihan. Dan itu sebuah peluang menarik bagi kami,” ujar Jessica saat peluncuran Top Coffee belum lama ini.
kedua adalah diferensiasi. Jessica mengklaim, Top Coffee memiliki positioning product di pasar. Misalnya, mengemas produk yang merupakan perpaduan dua jenis kopi robusta dan arabika. Dengan dua keunikan karakter yang berbeda, maka proses pemilihan biji kopi, saat pemetikan, ketepatan dalam temperatur dan penghitungan dilakukan secara detail dan tepat. Karena kerumitan dan pengolahan high tech tersebut, Top Coffee berani mengusung taqline “the art of coffee blending”.
“Apabila tidak dilakukan dengan intuisi, passion dan hitungan yang paling tepat, maka tidak akan akan dihasilkan kopi blending yang sempurna, aroma yang khas dan kaya serta rasa kopinya yang kuat dan berkarakter”, Jessica menguraikan.
Langkah selanjutnya adalah memilih duta merek (brand ambassador). Untuk meningkatakan citra merek, perusahaan menunjuk penyanyi legendaris Iwan Fals. Menurutnya, Top Coffee dan Iwan Fals memiliki kesamaan seperti idealisme dalam seni, dan menghasilkan mahakarya yang dikenang. “Ada banyak kesamaan antara Top Coffee dengan Bang Iwan. Semoga pinangan ini bisa membawa dampak positif untuk merek kami termasuk mendongkrak penjualan,” katanya. Sayang ia enggan berkomentar soal target penjualan termasuk nilai investasi inovasi produk. “Sejauh ini penerimaan pasar begitu sangat baik. Kopi kami mampu dikenal dengan cepat oleh banyak orang,” sambungnya.
Sebagai brand ambassador, Iwan Fals siap mengampanyekan Top Coffee ke masyarakat luas terutama fans beratnya. Iwan menilai, sebagai pendatang baru, Top Coffee berhasil mencuri perhatian penikmat kopi di Tanah Air. “Ketika saya testing kopi ini, saya tidak merasakan nyeri lambung. Padahal biasanya saya sedikit sensitif dengan kopi. Karena aroma dan karakter yang kuat, saya yakin kopi ini bisa disambut baik oleh penikmat kopi,”ungkap pelantun lagu Bongkar ini.
Keempat, menjaring banyak segmen. Di tengah persaingan yang semakin ketat, Wings Food jeli melihat peluang dengan membidik pasar tanpa batasan umur. Caranya dengan menciptakan 4 varian mulai dari kopi murni, kopi gula untuk dewasa, kopi susu, dan kopi mocca untuk remaja. Tak tanggung-tanggung, perusahaan menggandeng Samuel Zylgwyn dan Nikita Willy sebagai model iklan agar pesan yang disampaikan tepat sasaran. “Kopi susunya pas banget buat anak muda. Saya jadi ketagihan,” sambut Samuel.
Kelima, gencar melakukan aktivitas above the line (ATL) dan below the line (BTL). Untuk ATL misalnya, komunikasi merek dilakukan dimedia massa periodik baik cetak, elektronik ataupun online. Selain itu, Top Coffee juga kerap muncul dimedia massa non-periodik seperti billboard dan brosur. Sedangkan aktifitas BTL diselenggarakan bersamaan dengan konser Iwan Fals dibeberapa daerah. “Sebagai produk baru, fokus kami adalah branding merek sehingga nama Top Coffee semakin familiar,” jelas Jessica.
Terakhir adalah bermitra dengan petani kopi untuk mendapatkan biji kopi terbaik. Selain mengajak kongsi, Wings Food juga mengandalkan kebun kopi pribadi sehingga kestabilan produksi bisa terjaga. “Sebagai negara penghasil kopi terbaik, Indonesia memiliki ribuan petani kopi. Biji kopi kami 100% dari Indonesia. Kami posisikan merek kami sebagai kopinya orang Indonesia,” ujarnya bangga.
Ke depan, Jessica menargetkan Top Coffee sebagai merek kopi favorit masyarakat Indonesia. Optimisme tersebut didorong karena larisnya empat varian di pasar. “Ekspektasi kami ingin menjadi merek nomor satu,”pungkas Jessica dengan optimistis. (EVA)