Mie yang kenyal dan gurih ini dibuat dari
tepung terigu sebagai bahan utama. Bahan-bahan lain juga ditambakan, seperti
air, garam dan minyak goreng. Ternyata, meski terlihat mudah, pembuatan mie
instan secara massal juga ada tahapan yang cukup rumit.
Proses pembuatan mie instan terdiri dari 6 tahap. Meskipun setiap tahapan dikerjakan oleh mesin, namun manusia perlu mengawasi kinerja dan mutu setiap kemasan mie yang dihasilkan. Yuk, intip bagaimana mie instan dibuat di pabrik.
1. Pencampuran (mixing)
Dalam proses mixing dilakukan pencampuran semua bahan yang digunakan. Tahap pencampuran ini bertujuan agar tepung dan air tercampur merata. Untuk mendapat adonan yang baik, kadar airnya harus berkisar antara 32-34%.
2. Pembentukan Mie (Roll Press)
Roll press adalah mesin produksi yang terdiri dari 3 buah unit, yaitu unit pressing (penggilingan), slitter dan unit wave conveyor. Unit pressing berfungsi membentuk lembaran adonan mie sampai ketebalan tertentu. Unit slitter berfungsi seperti pisau yang akan memotong lembaran mie secara membujur menjadi untaian mie. Unit wave conveyor yang akan membentuk untaian mie menjadi bergelombang/keriting. Untaian mie tersebut kemudian masuk ke dalam steam box untuk proses lebih lanjut.
3. Pematangan Mie (steaming)
Steaming adalah proses pematangan mie dengan teknik steam basah atau disebut pengukusan. Pada proses ini, mie mengalami perubahan fisik, menjadi lebih keras dan kuat.
4. Penggorengan (frying)
Pada tahap ini, untaian panjang mie dipotong dan didistribusikan ke dalam cetakan. Kemudian mie digoreng pada suhu 140-150 derajat celsius selama 60 sampai 120 detik. Tahap ini bertujuan agar dehidrasi atau proses pengurangan kadar air mie menjadi sempurna (sekitar 3-5%). Suhu minyak yang tinggi membuat air menguap dengan cepat dan menghasilkan pori-pori halus di permukaan mie.
5. Pendinginan (cooling box)
Mie hasil penggorengan kemudian didinginkan di dalam lorong pendinginan (cooling box) yang dilengkapi kipas. Mie lalu ditiriskan dengan suhu 40 derajat celsius dengan menggunakan fan yang berputar cepat di atas ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat dan menempel pada mie, serta membuat mie menjadi keras. Pendinginan harus dilakukan dengan sempurna, karena jika uap berkondensasi akan menyebabkan tumbuhnya jamur. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan menggunakan oven bersuhu 60 derajat celsius.
6. Pengemasan (packing)
Proses terakhir dalam pembuatan mie adalah pengemasan (packing). Berdasarkan peraturan SNI 01-3551-2000, mie instan harus dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama masa penyimpanan dan distribusi.
Proses pembuatan mie instan terdiri dari 6 tahap. Meskipun setiap tahapan dikerjakan oleh mesin, namun manusia perlu mengawasi kinerja dan mutu setiap kemasan mie yang dihasilkan. Yuk, intip bagaimana mie instan dibuat di pabrik.
1. Pencampuran (mixing)
Dalam proses mixing dilakukan pencampuran semua bahan yang digunakan. Tahap pencampuran ini bertujuan agar tepung dan air tercampur merata. Untuk mendapat adonan yang baik, kadar airnya harus berkisar antara 32-34%.
2. Pembentukan Mie (Roll Press)
Roll press adalah mesin produksi yang terdiri dari 3 buah unit, yaitu unit pressing (penggilingan), slitter dan unit wave conveyor. Unit pressing berfungsi membentuk lembaran adonan mie sampai ketebalan tertentu. Unit slitter berfungsi seperti pisau yang akan memotong lembaran mie secara membujur menjadi untaian mie. Unit wave conveyor yang akan membentuk untaian mie menjadi bergelombang/keriting. Untaian mie tersebut kemudian masuk ke dalam steam box untuk proses lebih lanjut.
3. Pematangan Mie (steaming)
Steaming adalah proses pematangan mie dengan teknik steam basah atau disebut pengukusan. Pada proses ini, mie mengalami perubahan fisik, menjadi lebih keras dan kuat.
4. Penggorengan (frying)
Pada tahap ini, untaian panjang mie dipotong dan didistribusikan ke dalam cetakan. Kemudian mie digoreng pada suhu 140-150 derajat celsius selama 60 sampai 120 detik. Tahap ini bertujuan agar dehidrasi atau proses pengurangan kadar air mie menjadi sempurna (sekitar 3-5%). Suhu minyak yang tinggi membuat air menguap dengan cepat dan menghasilkan pori-pori halus di permukaan mie.
5. Pendinginan (cooling box)
Mie hasil penggorengan kemudian didinginkan di dalam lorong pendinginan (cooling box) yang dilengkapi kipas. Mie lalu ditiriskan dengan suhu 40 derajat celsius dengan menggunakan fan yang berputar cepat di atas ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat dan menempel pada mie, serta membuat mie menjadi keras. Pendinginan harus dilakukan dengan sempurna, karena jika uap berkondensasi akan menyebabkan tumbuhnya jamur. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan menggunakan oven bersuhu 60 derajat celsius.
6. Pengemasan (packing)
Proses terakhir dalam pembuatan mie adalah pengemasan (packing). Berdasarkan peraturan SNI 01-3551-2000, mie instan harus dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama masa penyimpanan dan distribusi.
Water Hack Burns 2lb of Fat OVERNIGHT
BalasHapusOver 160,000 women and men are hacking their diet with a easy and secret "liquid hack" to drop 1-2 lbs each night while they sleep.
It is very simple and works on everybody.
Here are the easy steps for this hack:
1) Grab a clear glass and fill it up half glass
2) Now learn this strange HACK
so you'll become 1-2 lbs thinner the next day!